kubet indonesia – 5 Hal yang Bikin Susah Sembuh dari Patah Hati

Lihat Foto   Namun, di tengah kabut patah hati, seringkali kebiasaan-kebiasaan tampak menenangkan, itu yang diam-diam menyabotase proses pemulihan. “Kita diajari cara mencintai orang, tetapi tidak cara melepaskan mereka. Itulah mengapa begitu menggoda untuk mencoba apa pun yang menawarkan kenyamanan,” ujar Radisha Brown, LCSW, pemilik iThrive Therapy di Georgia, Amerika Serikat, dan penulis buku.  Meskipun…

Cara menyembuhkan luka emosional.

Lihat Foto

 

Namun, di tengah kabut patah hati, seringkali kebiasaan-kebiasaan tampak menenangkan, itu yang diam-diam menyabotase proses pemulihan.

“Kita diajari cara mencintai orang, tetapi tidak cara melepaskan mereka. Itulah mengapa begitu menggoda untuk mencoba apa pun yang menawarkan kenyamanan,” ujar Radisha Brown, LCSW, pemilik iThrive Therapy di Georgia, Amerika Serikat, dan penulis buku. 

Meskipun tidak ada buku petunjuk untuk melupakan mantan secepatnya, menghindari beberapa kesalahan umum pasca putus cinta setidaknya membantu kamu agar tidak merasa sakit lebih lama dari yang seharusnya.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Berikut adalah cara yang perlu dihindari karena dapat membuat kamu sulit move on.

Berbeda dengan saat baru resmi berpacaran, saat putus kebanyakan orang berupaya menyembunyikan kabar ini lebih lama. Mengakui dengan lantang, “Ya, kami sudah tidak bersama lagi,” membuat perpisahan terasa terlalu resmi.

“Masalahnya, ketika baru putus banyak orang akan terus mengisolasi diri. Entah karena malu, takut, atau bangga,” kata Brown.

Sikap tertutup ini bisa membuat kita kehilangan dukungan dari orang terdekat yang mungkin akan mempercepat proses pemulihan dari patah hati. 

Dibandingkan tidur-tiduran, menyibukkan diri dengan pekerjaan atau mengiyakan setiap ajakan terdengar seperti kemajuan yang produktif dan sehat saat sedang patah hati.

“Mekanisme koping ini mungkin terasa menyenangkan, tetapi melakukannya terlalu sering hanya akan mengalihkan perhatian kita dari rasa sakit,” ujar Carla Marie Manly, PhD, seorang psikolog klinis di Sonoma, California dan penulis Joy From Fear. 

Dengan kata lain, mekanisme pengalihan ini tidak benar-benar menyembuhkan rasa sakit. 

“Seharusnya kita berdamai dengan emosi dan menerima apa yang terjadi. Jika tidak, cepat atau lambat, patah hati akan menghampiri kita berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun setelah perpisahan,” katanya.