
red flag laki-laki yang patut diwaspadai, karena dapat mengancam hubungan yang sehat.
Mengenali tanda-tanda ini sejak dini, dapat membantu kamu menjaga kesehatan mental dan menghindari hubungan yang tidak aman.
Red Flag Cowok yang Harus Diwaspadai
Ada 10 red flag pada cowok yang perlu kamu perhatikan dan waspadai sejak dini, seperti dilansir dari Parade, Jumat (11/4/2025).
1. Terlalu cemburuan
Perasaan cemburu adalah reaksi emosi yang wajar. Namun, apabila rasa cemburu berlebihan, hal ini menjadi tanda pasangan posesif.
Misalnya, dia sering menginterogasi tentang teman-teman atau keberadaan kamu, bahkan sampai membatasi ruang gerak kamu.
“Jika kecemburuan tidak mereda meskipun sudah diberi batasan, itu pertanda kamu perlu mempertimbangkan kembali hubungan ini,” kata psikolog dan direktur Nobile Psychology Dr. Catherine Nobile, Psy.D.
2. Bersikap mengontrol
Mengontrol pasangan tidak selalu berarti baik untuk hubungan. Perilaku ini bisa berujung toxic jika pasangan mencoba mengatur cara berpakaian, dengan siapa kamu pergi, atau bahkan memantau media sosial.
Psikolog klinis di South County Psychiatry Dr. Holly Schiff, Psy.D mengungkap, perilaku mengontrol pasangan bisa semakin parah jika terus-menerus diabaikan.
“Perilaku mengontrol bisa berkembang menjadi pelecehan emosional atau bahkan kekerasan,” jelas dia.
3. Terlalu tertutup dan misterius
Pasangan yang tidak terbuka soal komunikasi, sering menyembunyikan isi ponsel, atau enggan memberitahu keberadaannya bisa jadi menyembunyikan sesuatu.
Padahal keterbukaan dalam hubungan sangatlah penting untuk meningkatkan kepercayaan satu sama lain.
Psikolog Dr. Michele Goldman, Ph.D mengungkap, jika kondisi ini dibiarkan, maka bisa memperburuk hubungan.
4. Tidak bisa mengelola emosi
Beberapa pria kesulitan mengekspresikan emosi. Perilaku ini bisa terlihat dari sikap diam berkepanjangan atau ledakan emosi yang tiba-tiba.
Ketika emosi pasangan meledak-ledak ketika ada masalah, maka ini jadi pertanda bahwa dirinya belum dewasa secara emosional.
“Seorang perempuan butuh tahu bahwa pasangannya bisa mengekspresikan emosi secara sehat. Ini memberi gambaran bagaimana ia memperlakukan kamu saat konflik,” ujar Dr. Goldman.