
cover letter) yang menarik, enak dibaca, dan bisa menunjukkan cara berpikir kita, memang tak mudah. Saat sedang buntu dalam membuat cover letter, kita mungkin tergoda untuk minta bantuan kecerdasan buatan generatif seperti ChatGPT.
Meski hasil dari bantuan ChatGPT lebih menarik dan bisa membuat cover letter kita terlihat stand out, tetapi para perekrut dan pakar ketenagakerjaan tak merekomendasikannya.
Libby Sander, seorang profesor perilaku organisasi di Bond University di Gold Coast Australia, mengatakan ChatGPT telah menjadi sangat umum sehingga kebanyakan orang akan menggunakannya untuk menyusun surat lamaran pekerjaan.
Ditambahkan oleh pejabat direktur di Australia Institute’s Centre for Future Work, Fiona Macdonald, penggunaan AI untuk menyusun surat adalah salah satu hal yang semakin banyak digunakan di tempat kerja.

Kendati begitu, para ahli mengatakan bahwa cover letter seharusnya tidak dibuat oleh ChatGPT, tetapi murni hasil dari pikiran kita untuk menjelaskan kenapa kita tertarik dengan posisi itu dan bagaimana kita cocok dengan perusahaan yang dilamar.
Kepala perekrutan Maisy Staden mengatakan belakangan ini semakin sering menemukan kandidat yang menggunakan ChatGPT.
“Dalam beberapa tahun terakhir saya makin sering menerima surat pengantar lamaran kerja yang mirip-mirip. Jika saya melihat surat lamaran yang, menurut saya, ditulis dengan jelas oleh ChatGPT, pertanyaan saya adalah, apakah Anda memiliki kemampuan untuk menulis sendiri dan berpikir sendiri?,” kata Staden.

Dr Sander juga memperingatkan bahwa jika kita terlalu mengandalkan ChatGPT, kita akan berakhir dengan kesan yang sama seperti orang lain.
“Ya, AI dapat menghemat waktu tetapi jangan sepenuhnya bergantung pada AI untuk menulis sesuatu seperti dalam hal melamar pekerjaan, karena AI akan kehilangan suara unik yang kita miliki,” katanya.
Ia menyarankan agar kita menggunakan AI untuk mendapatkan ide dan sebagainya.
Sentuhan kepribadian dalam surat lamaran kerja
Menurut Staden cover letter adalah kesan pertama perekrut atau manajer HR terhadap kandidat dan kesempatan untuk menjelaskan tentang kepribadian dan mengapa kita adalah kandidat yang tepat.
“Jika saya melihat sentuhan pribadi atau cerita menarik yang relevan dengan industri tempat kami bekerja, saya akan lebih menyukai kandidat tersebut daripada surat lamaran generik yang ditulis oleh AI,” katanya.
Surat lamaran kerja yang ditulis oleh ChatGPT terkadang terlihat sangat sempurna dan ini dapat terlihat jelas oleh tim HR.
Jika akan menggunakan ChatGPT untuk membantu menyusun surat lamaran, Staden menyarankan untuk menggunakannya “sebagai editor, bukan ghostwriter”.
Kita juga bisa memberikan petunjuk-petunjuk yang tepat dan relevan dengan posisi yang diincar, bisa berupa pengalaman di pekerjaan yang lalu, prestasi, atau sertifikasi yang dimiliki, lalu coba edit lagi respon dari AI. Dengan demikian kita bisa membuat surat lamaran yang memang mencerminkan kita, tetapi ditulis dengan cara yang menyenangkan untuk dibaca.