kubet indonesia – Telepon Pacar 48 Jam seperti Jefri Nichol, Tanda Sayang atau Kurang Percaya Pasangan?

Lihat Foto Jefri Nichol mengungkap dirinya dan sang pacar, Ameera Khan bisa saling bertelepon hingga 48 jam tanpa henti. Kebiasaan ini terbangun karena keduanya menjalani long distance relationship (LDR); Jefri berada di Jakarta, sedangkan sang kekasih di Malaysia. Namun, komunikasi yang intens belum tentu mencerminkan kurangnya kepercayaan. “Belum tentu. Mungkin itu cara mereka untuk menunjukkan…

Jefri Nichol (kiri) bersama sang pacar, Ameera Khan (kanan). Jefri mengakui bahwa ia bisa menelepon sang pacar sampai 48 jam.

Lihat Foto

Jefri Nichol mengungkap dirinya dan sang pacar, Ameera Khan bisa saling bertelepon hingga 48 jam tanpa henti.

Kebiasaan ini terbangun karena keduanya menjalani long distance relationship (LDR); Jefri berada di Jakarta, sedangkan sang kekasih di Malaysia. Namun, komunikasi yang intens belum tentu mencerminkan kurangnya kepercayaan.

“Belum tentu. Mungkin itu cara mereka untuk menunjukkan dan mendapatkan kasih sayang dari satu sama lain dengan terus terhubung,” ujar Psikolog Klinis Dewasa, Syaikha Nabila, M.Psi., Psikolog, kepada Kompas.com, Kamis (13/6/2025).

Ingin tetap merasa dekat secara emosional

Menurut psikolog yang berpraktik di Lampung ini, rasa rindu dan keinginan untuk tetap merasa dekat secara emosional kerap dirasakan oleh pasangan dalam hubungan jarak jauh.

Hal ini menjadi alasan utama pasangan memilih untuk terus terhubung, bahkan rela menghabiskan waktu melalui telepon dalam durasi yang lama.

“Bisa jadi mereka sudah saling percaya, tapi tetap ingin merasa dekat, apalagi untuk yang LDR,” jelasnya.

Apakah kebiasaan menelepon pacar selama 48 jam seperti Jefri Nichol menandakan cinta atau justru kurangnya kepercayaan? Simak penjelasan psikolog. Dok. Freepik/Freepik Apakah kebiasaan menelepon pacar selama 48 jam seperti Jefri Nichol menandakan cinta atau justru kurangnya kepercayaan? Simak penjelasan psikolog.

Syaikha juga menyampaikan, sebagian orang merasa dengan menjaga koneksi secara terus-menerus dapat memberi rasa nyaman, terutama ketika pasangan ingin terlibat dalam aktivitas satu sama lain meskipun secara fisik berjauhan.

“Jadi mereka ingin terus menjaga koneksi itu agar merasa ‘involved’ di setiap aktivitas pasangannya, meskipun sedang berjauhan. Rasanya kayak selalu ada yang nemenin di sampingnya gitu,” ujarnya.

Meskipun demikian, ia menegaskan, selagi kebiasaan untuk menelepon pasangan berjam-jam tidak menghambat aktivitas atau bahkan memaksa salah satu pihak maka hal seperti ini tidak menjadi masalah.

Sebab, jika keduanya sama-sama setuju dan mau, kebiasaan telepon lama dengan pasangan bisa menjadi bentuk kasih sayang dan kebutuhan emosional untuk tetap terhubung di tengah keterbatasan jarak.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)