
love language atau bahasa cinta memiliki caranya sendiri dalam menerima dan memberikan kasih sayang.
Jika bahasa cinta pacarmu words of affirmation, dia menganggap bahwa kata-kata adalah sesuatu yang sangat kuat.
Orang dengan love language berupa words of affirmation, lebih suka kata-kata saat menerima kasih sayang. Ia juga menggunakan kata-kata untuk memberikan kasih sayang.
Kata-kata afirmasi bukanlah sekadar basa-basi atau gombalan semata, melainkan kata-kata penuh makna dan kasih sayang. Bisa untuk memberi semangat atau sekadar mengatakan, “Aku sayang padamu!”.
Lantaran kata-kata dianggap sebagai sesuatu yang sangat kuat, orang-orang dengan love language words of affirmation sangat sensitif terhadap komentar dan kritik negatif, seperti disadur dari Verywell Mind, Senin (7/4/2025).
Oleh karena itu, jika memiliki pasangan dengan love language tersebut, kamu perlu berhati-hati saat berbicara.
Sebab, satu kata kasar dapat membuat mereka terguncang.
Apa yang harus dihindari?
Orang-orang dengan love language words of affirmation sering terluka dan tersakiti oleh gaslighting, orang-orang narsis, dan kekerasan emosional.
Kata-kata yang negatif, tuduhan, dan kritik, diibaratkan seperti pisau yang menusuk hati mereka.
1. Jangan menyakiti dengan kata-kata
Jangan jahat menggunakan kata-kata. Sebab, mereka dengan love language words of affirmation akan menanggapinya dengan serius dan dimasukkan ke dalam hati.
2. Jangan terlalu kritis atau merendahkan
Mereka menginterpretasikannya sebagai kamu mengatakan bahwa mereka bodoh.
3. Jangan mengolok-olok
Jangan menggoda mereka terlalu intens karena mereka sensitif dengan kata-kata.
4. Jangan gaslighting
Jangan mencoba memanipulasi mereka dengan kata-kata.
5. Jangan menahan kata-kata baik sebagai “hukuman”
Mereka butuh dipuji dan diapresiasi lewat kata-kata. Jadi jika kamu sengaja tidak mengucapkan hal-hal baik dan ungkapan cinta, itu akan melukai mereka.
6. Jangan basa-basi saat mengekspresikan kasih sayang
Sebab, mereka bisa mengetahui ketika kamu berpura-pura, alias kata-kata yang disampaikan tidak berasal dari hati.