
Ghosting adalah ketika seseorang tiba-tiba menghilang tanpa penjelasan dari kehidupan kita.
Terutama dalam konteks hubungan atau perkenalan romantis, bisa meninggalkan luka emosional yang dalam.
Fenomena ini semakin umum di era digital, dan banyak orang kesulitan memahami serta memproses dampaknya.
Simak penjelasan proses pemulihan dari ghosting yang melibatkan empat fase utama, dikutip dari Psychology Today.
1. Fase kesadaran: menyadari bahwa kamu telah dighosting
Tahap pertama dalam proses pemulihan adalah mengenali bahwa ghosting benar-benar terjadi.
Pada awalnya, kamu mungkin mencoba memberi mereka manfaat dari keraguan, mungkin mereka sibuk atau sedang menghadapi masalah pribadi.
Namun, ketika tidak ada kabar dan kamu melihat mereka tetap aktif di media sosial tanpa menghubungimu, kenyataan menjadi jelas: mereka sengaja memilih untuk menghilang.
2. Fase emosi negatif: rasa sakit, marah, dan meragukan diri sendiri
Setelah kesadaran datang, gelombang emosi sering kali mengikuti. Kamu bisa merasa ditolak, sedih, bingung, bahkan marah.
Ghosting membuat kamu tidak mendapatkan penutupan atau penjelasan, dan ini bisa menyebabkan kamu menyalahkan diri sendiri.
“Apa salah saya?” adalah pertanyaan yang sering muncul. Namun, penting untuk diingat bahwa ghosting lebih mencerminkan ketidakmampuan emosional orang lain dalam menghadapi konfrontasi atau kedewasaan dalam hubungan.
3. Fase refleksi diri: belajar dari pengalaman
Ketika emosi mulai mereda, fase refleksi pun dimulai. Kamu mulai meninjau ulang bagaimana hubungan itu berkembang, adakah tanda-tanda awal yang terlewat, dan bagaimana pola hubungan kamu di masa lalu.
Ini adalah momen penting untuk introspeksi dan pertumbuhan pribadi. Fase ini bisa membantu kamu mengembangkan kejelasan emosional dan mengenali apa yang benar-benar dibutuhkan dalam sebuah hubungan.
4. Fase pemulihan: membangun diri dan melangkah maju
Setelah melalui refleksi, kamu akan mulai menerima kenyataan dan fokus pada penyembuhan. Mencari dukungan dari teman, keluarga, atau terapis bisa sangat membantu.
Mengisi kembali hidup kamu dengan hal-hal yang memberi makna seperti hobi, aktivitas sosial, atau pengembangan diri, akan mempercepat pemulihan.
Seiring berjalannya waktu, kamu akan membangun kembali kepercayaan diri dan kesiapan untuk membuka hati terhadap hubungan yang lebih sehat.