
nikah?” jadi pertanyaan yang kerap dilontarkan ke perempuan, termasuk Yuki Kato. Aktris berusia 30 tahun ini menerima pertanyaan tersebut dari orang-orang di sekitarnya, termasuk dari teman dekatnya yang telah menikah lebih dulu.
Menanggapi hal itu, psikolog klinis Adelia Octavia Siswoyo, M.Psi. mengatakan, tekanan sosial seperti itu sering membuat seseorang kehilangan rasa percaya diri alias minder.
Namun, tambahnya, cara menghadapi tekanan sosial seperti itu bukanlah dengan mempercepat keputusan, melainkan mengenali dan menghargai nilai diri sendiri.
“Memahami value diri, mengenal keinginan dalam diri, dan realistis dengan situasi diri kita,” ujar Adelia kepada Kompas.com, Jumat (28/6/2025).
Tak salah jika ingin menikah, tapi..
Menurut Adelia, tak ada salahnya jika seseorang memang memiliki keinginan untuk menikah.
Namun, keinginan tersebut tetap perlu diimbangi dengan kesadaran atas kondisi pribadi.
Jangan sampai memaksakan diri untuk segera menikah hanya karena tekanan sosial yang terus berdatangan.
“Mungkin saja kita memang punya keinginan menikah dan berkeluarga seperti yang lain, namun kita tetap perlu melihat situasi kita,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya untuk tidak mengesampingkan tujuan dan nilai-nilai yang diyakini dalam hidup.
Sebab, keputusan besar seperti menikah sebaiknya lahir dari dorongan batin, bukan sekadar tekanan dari luar.
“Apabila memang ingin, kita bisa berusaha, tapi tetap tidak mengesampingkan keinginan dan value yang kita punya,” lanjut Adelia.
Pastikan mental siap sebelum menikah
Jika ingin menikah, pastikan kamu sudah siap secara mental untuk mengarungi bahtera rumah tangga, bukan karena rasa minder karena diterpa pertanyaan “kapan nikah?”.
Fenomena yang dialami Yuki Kato menjadi contoh bahwa tekanan sosial memang nyata, tapi tidak harus direspons dengan minder.
Justru, langkah pertama yang penting adalah mengenal diri sendiri dan membuat keputusan berdasarkan nilai serta kesiapan pribadi.
View this post on Instagram