
Yuki Kato mengungkap dirinya kerap ditanya “kapan menikah?”, terutama setelah usianya menginjak 30 tahun. Pertanyaan semacam ini bukan hal baru bagi banyak orang, terutama perempuan yang mulai memasuki usia tertentu.
Namun, kapan waktu yang tepat untuk bersikap tegas saat merespons pertanyaan “kapan nikah?”.
Beri respons tegas tiap kali ditanya “Kapan nikah?“
Psikolog klinis Adelia Octavia Siswoyo, M.Psi., mengatakan, ketika ada orang lain terus menanyakan hal sensitif, seperti rencana menikah, yang membuat tidak nyaman, kamu bisa berikan respons yang tegas.
“Tidak ada waktu yang pasti, setiap saat sangat boleh kita jawab dengan tegas terutama ketika hal tersebut membuat kita merasa tidak nyaman,” jelas Adelia kepada Kompas.com, Jumat (28/6/2025).
Respon tegas bukan berarti agresif dan merespons dengan emosi pada orang yang bertanya, melainkan dengan mengutarakan pandangan kamu secara terbuka.

Meski begitu, Adelia menyarankan untuk memperhatikan suasana hati dan energi sebelum memutuskan apakah akan menanggapi secara terbuka atau memilih menghindar secara sopan.
“Lihat situasi mood kita untuk menanggapi orang, kalau kita merasa sedang tidak dalam energi yang mampu menanggapi pertanyaan ‘menyebalkan’, sebaiknya kita membuat boundaries atau jarak,” jelas Adelia.
Beri batasan dengan jawab seperlunya
Menurut Adelia, batasan bisa dibuat secara halus, misalnya dengan menjawab seperlunya atau bahkan hanya menunjukkan ekspresi wajah yang menggambarkan ketidaktertarikan untuk membahas hal tersebut.
Namun, jika merasa cukup siap secara mental dan emosional, pertanyaan “kapan nikah?” justru bisa dijadikan momen diskusi terbuka dengan si penanya.
“Ketika kita sedang punya energi untuk menanggapi, tidak masalah jika pertanyaan ‘kapan nikah’ justru kita jadikan timing untuk diskusi,” lanjut Adelia.
Oleh karenanya, sangat penting untuk mengenali batas kenyamanan diri dan memberikan respons yang sesuai dengan kondisi saat itu, tanpa harus merasa bersalah atau terbebani.
View this post on Instagram